GoMommy

Pernahkan kalian membayangkan anggur tumbuh di laut??? Caulerpa racemosa, nama ilmiah dari anggur yang hidup di laut. Anggur ini bukan seperti anggur yang biasa kita makan namun bentuknya yang membuat orang menyebutnya seperti anggur laut. Caulerpa racemosa merupakan spesies makroalga dari kelas Chlophyceae. Keseluruhan tubuhnya berbentuk talus artinya tidak memiliki daun, batang, akar yang sejati. Habitat hidupnya di perairan laut dangkal yang masih terjangkau oleh matahari. Biasanya bisa berasosiasi di ekosistem lamun dan terumbu karang. Di Indonesia anggur laut ini bisa dijadikan sebagai bahan makanan, biasanya penduduk di pulau-pulau kecil menjadikannya sebagai manisan, asinan, atau lalapan. Suku laut Bajo contohnya menjadikan anggur laut ini makanan yang biasa dikonsumsi sehari-hari selain ikan. Di beberapa perairan seperti California, Australia, dan Mediterania Sea spesies Caulerpa ini menjadi invasive species artinya spesies yang bukan asli dari daerah tersebut. Ha

Jika biasanya nelayan pulang petang setelah mencari ikan di laut, beda halnya dengan nelayan cumi-cumi di Pulau Langkai, Kepulauan Spermonde, Sulawesi. Petang adalah waktunya mereka turun dan menyiapkan alat tempur untuk berburu cumi-cumi. Kapal kayu tradisional dilengkapi pancing cumi siap beraksi malam itu, yang menarik dari kapal tersebut adalah sejumlah lampu pijar yang berjejer di kiri kanan kapal telah dinyalakan sejak sore tampak seperti restoran terapung di tepi laut. Tampak pula bendera merah putih berkibar menandakan nasionalisme dan identitas Si Nelayan. Kapal untuk menangkap cumi-cumi "Kenapa harus pakai lampu pak? kenapa memancing di malam hari?" itu pertanyaan yang saya lontarkan saat berbincang dengan nelayan cumi. "Begini bu, karena ikan cumi banyaknya di malam hari," sang nelayang menjelaskan dengan logat Bugis yang sangat kental. Kenapa pula memanggil saya dengan sebutan "Bu", apa saya terlihat sudah tua? Kebanyakan nelayan di

"Sungai Mekong" nama ini sering kali disebut-sebut dalam pelajaran geografi saat duduk di bangku SMP dan SMA dulu. Sungai ini terkenal di Asia karena panjangnya dan melewati beberapa negara diantaranya Cina, Myanmar, Thailand, Laos, Kamboja dan Viatnam. Bayangkan betapa jauhnya air mengalir dari hulu ke muara.  Sungai merupakan bentang alam yang vital dalam kehidupan manusia, bahkan dalam sejarah pun dikatakan bahwa daerah sepanjang aliran sungai adalah salah satu tempat awal peradaban manusia berkembang. Sungai menyediakan kehidupan bagi kehidupan. menyiramkan kesegaran bagi yang kekeringan. Sungai selalu bergerak dan berubah setiap saat. Pada akhirnya ada kesempatan tak terduga untuk bisa melihat langsung Sungai Mekong yang melalui daratan Kamboja. Lampu-lampu di sepanjang riverside memberikan nuasana indah menegaskan kegagahan Mekong di malam hari. Semelir angin membisikan kabar dari Yunan. Alunan musik dari cafe dan restoran di seberang jalan menemani malam itu.

Tak terasa kini sudah menginjak semester 4 semenjak masuk program Pascasarjana Ilmu Kelautan dan berkecimpung dalam penelitian demi mendapat predikat master. Tapi yang terpenting bukanlah hanya predikat tetapi ilmu, pengalaman dan skill yang harus diraih. Dulu tak pernah membayangkan akan menjadi mahasiswa kuliahan apalagi meneruskan sekolah ke jenjang master. Waktu kecil cita2nya ingin menjadi Polwan namun apa daya tinggi tak sampai dan entah kenapa seiring berjalannya cita2 itu tak pernah muncul lagi dalam ingatan. Berada di lingkungan orang2 yang kritis dan akademis mendorong prilaku saya juga untuk menjadi salah satu seperti mereka. Dan sekarang cita2 pun berubah sesuai jalan yang diambil. Dengan kesempatan beasiswa pemerintah untuk calon dosen saya berharap semua itu bisa berjalan dengan baik. Mulai dari hal-hal yang sederhana menjadi asisten di kelas praktikum, mengajar privat, dan dan mengikuti pelatihan2 saya rasa itu adalah jalan2 kecil yang Allah berikan untuk bisa sampai k