How I Told My Foreign Friends about My Hijab

Mungkin banyak teman-teman yang pernah punya pengalaman tinggal di luar negeri khususnya di Benua Eropa sana dan memiliki pengalaman yang sama dengan saya. Ada sebuah pengalaman yang menurut saya menarik untuk di share.

Memakai hijab bukanlah satu halangan untuk melakukan aktivitas, saya seorang marine scientist pun berenang atau menyelam bisa menggunakan hijab. Tak terkecuali saat pergi ke negara-negara Eropa yang banyak penduduknya menjadi Islamophobia, artinya memiliki stigma negatif terhadap Islam yang lama-kelamaan menjadi rasa takut. Di tambah lagi pada saat itu sedang maraknya berita mengenai teroris bom di Brussel dan Paris yang mengatasnamakan agama, sehingga citra Islam menjadi kurang baik di mata orang-orang. Tak sedikit yang melihat head to toe saat saya berada di fasilitas publik, misalnya kereta, bis, swalayan, ataupun kampus. Termasuk beberapa teman dari program exchange yang saya ikuti.

Beberapa pertanyaan mereka utarakan, "Dea, mengapa kamu memakai penutup kepala yang berwarna warni? Bukankan orang-orang muslim memakai penutup kepala berwana hitam seperti orang-orang Arab dan Syiria??" Saya pun menjawab, "Di Indonesia atau mungkin di manapun, tidak semua orang Islam memakai penutup kepala atau hijab, bahkan saya pun mulai memakai hijab saat berusia 20 tahun dan terkadang masih tutup buka. Sebenarnya menutup bagian tubuh (mungkin kalau kita jelaskan aurat mereka gak akan ngerti yaa) itu wajib hukumnya bagi seorang muslim dan ada ketentuannya bagi laki-laki dan perempuan, namun alangkah lebih baiknya jika itu timbul dari hari dan tanpa paksaan. Adapun kenapa berwarna warni misalnya hari ini pink, besok biru, besoknya lagi hitam, itu karena menyesuaikan dengan baju yang di pakai". 

Saya jelaskan juga kalo Indonesia itu merupakan negara yang memiliki akulturasi budaya dan agama, tidak hanya Islam saja, aja Kristen, Katoloik, Hindu, Budha sehingga dipengaruhi oleh etnik-etnik dan ragam budaya yang berbeda-beda di seluruh nusantara. Tak heran mengapa Indonesia menjadi salah satu trend setter bagi fashion busana muslim dunia. Setelah mendengar penjelasan itu mereka pun meminta untuk mencoba salah satu hijab yang saya punya. Dan hasilnya seperti ini.......Taraaaaaappppp!!


Saya selalu yakin dengan firman Allah " Untukmu agamamu, dan untukku agaamaku". Dan saya pun menyampaikan bahwa dalam agama Islam tidak diajarkan untuk menjadi teroris, membunuh, dan menyakiti orang lain. Saling menghormati adalah keharusan agar dapat hidup damai dengan sesama manusia apapun suku bangsanya, agamanya, warna kulitnya, selama tidak merugikan satu sama lain. *dfl

Komentar

Postingan populer dari blog ini

30 Hari di Deutschland

Nudibranch Si Kelinci Laut

Curhat mahasiswa tingkat akhir