Dibalik Besarnya Nama Guru Besar


Dea Fauzia Lestari1,2

1Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, FPIK, IPB University

2Latsar Angkatan 15, Kelompok 3, NIP 199012062024062002

 

Menurut UU No. 20 Tahun 2023 tentang ASN, dosen memiliki posisi fungsional seperti Asisten Ahli, Lektor, Lektor Kepala, dan Guru Besar atau Profesor. Jabatan ini berlaku untuk dosen di perguruan tinggi negeri dan swasta. Guru besar adalah jabatan akademik tertinggi yang diraih oleh seorang pendidik setelah melewati berbagai kriteria dan tahapan sehingga ilmunya mencapai tingkat tertentu. Adapun kriteria dan tahapan yang harus dipenuhi adalah memiliki artikel ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal terindeks yang diakui oleh Kemenristekdikti dan sesuai dengan standar impact factor serta bidang ilmunya. Kedua, lampirkan bukti dari proses bimbingan yang setidaknya setara dengan 80 kredit dari bimbingan tugas akhir atau kuliah kerja. Kedua, lampirkan bukti tentang proses bimbingan yang setidaknya mencakup 80 poin kredit yang berasal dari bimbingan tugas akhir, kuliah kerja nyata, magang, dan kegiatan kemahasiswaan. 

 

Guru besar bekerja sebagai guru, pendidik, dan peneliti. Mereka memiliki tanggung jawab yang besar terhadap institusi mereka dan juga terhadap masyarakat, negara, dan dunia secara keseluruhan. Selain itu, mereka harus terus meningkatkan dan berbagi pengetahuan mereka dengan generasi berikutnya, sehingga mereka dapat membantu kemajuan negara. Setiap guru besar harus menulis buku dan karya ilmiah serta menyebarkan gagasan mereka yang dapat menyelesaikan masalah masyarakat. Untuk memastikan bahwa dunia pengetahuan terus berkembang, mereka diharuskan untuk menulis jurnal yang berdampak pada bidang studi mereka. Perguruan tinggi digerakkan oleh guru besar. Jumlah guru besar memiliki kemampuan untuk meningkatkan nilai akreditasi sebuah kampus. Jumlah guru yang lebih besar menunjukkan bahwa universitas semakin dekat dengan akreditasi "unggul".

 

Jabatan Guru Besar atau professor dapat diraih setelah memenuhi kewajiban Tri Dharma Perguruan Tinggi dan mencapai jumlah kredit yang cukup. Ini pasti akan membutuhkan bertahun-tahun, mungkin belasan bahkan puluhan tahun, untuk diselesaikan. Oleh karena itu, seseorang yang tidak benar-benar ahli dalam bidangnya akan sulit memperoleh status guru besar.

 

Dalam beberapa tahun terakhir, kontroversi tentang gelar profesor dan proses pengangkatanyya telah menjadikan masalah gelar profesor menjadi perhatian publik. Kontroversi ini banyak mempertanyakan tentang integritas dan standar pengangkatan guru besar. Hal ini berdampak pada sektor pendidikan secara keseluruhan, termasuk kualitas akademisi di berbagai instansi pendidikan di Indonesia. Penunjukan profesor di Indonesia adalah lambang dari pencapaian akademik tertinggi, namun seringkali dikritik karena banyak skandal gelar. Untuk mendapatkan gelar professor tidak sedikit beberapa oknum menggunakan cara yang kurang baik sehingga berujung pada pencemaran nama baik sendiri, lembaga dan reputasi pendidikan sehingga merusak kepercayaan masyarakat akan kualitas pendidikan di Indonesia.

 

Beberapa perguruan tinggi memanfaatkan program akselerasi untuk promosi dosen untuk meningkatkan jumlah professor di kampusnya. Program ini menimbulkan pro dan kontra karena seringkali mengabaikan standar akademik dan persyaratan. Motivasi utama dosen untuk mengejar posisi ini adalah keinginan untuk mendapatkan pengakuan dan kesejahtraan semata dibandingkan dengan kualitas akademik yang mereka miliki. Bukan hanya pelanggaran akademik, namun hal ini akan berujung pada mundurnya kualitas pendidikan dalam negeri kita. Di sinilah pemerintah harus berperan dalam menjaga integritas akademik melalui penilaian dan pengawasan yang ketat dan transparan dalammekanisme pengajuan guru besar.

 

Komitmen kuat pemerintah diperlukan untuk menjamin mulai dari verifikasi awal sampai dengan penetapan yang syarat akan nepotisme. Kualitas guru besar yang ditetapkan akan menjadi cerminan dari kemajuan bangsa kedepannya. Gelar ini menunjukkan komitmen, pencapaian, dan kontribusi yang luar biasa dalam bidang pendidikan dan penelitian. Namun, mendapatkan itu tidak mudah. Untuk melewati seleksi yang ketat dan kompetitif, diperlukan perjuangan yang panjang dan keras.

 

Guru besar tidak hanya mengajar, tetapi juga memajukan ilmu pengetahuan sebagai aktor penting. Mereka mencetak dkctor-doktor menjadi pakar di bidang keilmuan masing-masing, Banyak waktu yang didedikasikan untuk memastikan perkembangan ilmu pengetahuan dan generasi yang akan datang. Profesor juga harus tetap berinovasi menghasilkan temuan yang inovatif dan bermanfaat bagi masyarakat. Hasil studi dapat dipublikasikan melalui buku, karya ilmiah, paten, dan juga hak cipta lainnya agar dimanfaatkan oleh masyarakat secara luas demi kesejahteraan bangsa.

 

Profesor memberikan pelayanan kepada msyarakat melalui pengabdian kepada masyarat berupa pelatihan, konsultasi, dan pendampingan. Mereka dapat memberikan pencerahan dan informasi kepada masyarakat melalui keahlian dan pengalaman mereka. Profesor juga bertanggung jawab untuk mengawasi departemen terkait dan memastikan kegiatan akademik berjalan lancar. Profesor menjadi bagian penting dalam memajukan ilmu pengetahuan dan mencerdaskan bangsa. 

 

Referensi

1.     Badan Pemeriksaan Keuangan. 2023.  Undang-undang (UU) Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Caulerpa, Si Anggur Laut (Sea Grape)

30 Hari di Deutschland

How I Told My Foreign Friends about My Hijab